Jam Gadang

M9V9+WQH, Jl. Raya Bukittinggi – Payakumbuh, Benteng Ps. Atas, Kec. Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat 26136

Inilah landmark Bukittinggi, kota yang pernah menjadi ibu kota Indonesia di era PRRI. Dirancang oleh Yazid Sutan Gigi Ameh-arsitek Minangkabau, dibangun pada tahun 1926 sebagai hadiah dari Ratu Wilhelmina kepada Rook Maker, sekretaris atau pengawas Fort de Kock (Sekarang dikenal sebagai Bukittinggi) di era kolonial Belanda. Harganya 3.000 gulden (jumlah uang yang mengesankan untuk saat itu). Sebagai perpaduan arsitektur Eropa dan lokal, menara ini berdiri kokoh dan indah. Ini dioperasikan secara mekanis, teknik canggih pada saat itu. Tinggi dan tegak setinggi 26 meter, atap tanduk bantengnya telah tiga kali direnovasi. Terletak di pusat kota, dikelilingi taman kecil untuk menikmati hari dan area pejalan kaki di pusat Bukittinggi. Dekat dengan Pasar Ateh – tempat untuk membeli sulaman yang indah dan kampung pondok di mana Anda dapat menemukan banyak homestay dan kafe.

Lokasi   : Pusat Kota Bukittinggi
Akses    : melalui darat, 76 km dari Bandara Internasional Minangkabau

Hotel / Destinasi sekitar :