Haji Agus Salim merupakan tokoh Minang. Agus Salim dilahirkan di Kota Gadang, Bukittnggi, Sumatera Barat pada tanggal 8 Oktober 1884 dan wafat di Jakarta pada tanggal 4 November 1954, adalah putra kelima dari pasangan Angku Sutan Mohammad Salim dan Siti Zainab. Agus Salim adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia. Agus Salim menikah pada tahun 1912, dengan gadis sedesanya di Minangkabau, Zaitun Nahar. Dari perkawinan ini mereka dikaruniai delapan anak. Mereka adalah Theodora Atia, Yusuf Taufik, Violet Hanisah, Maria Zenibiyang, Ahmad Syauket, Islam Basari, Siti Asiah, dan Mansur Abdurrahman Sidik.
Agus Salim membentuk Jong Islamieten Bond pada tahun 1925, yang merupakan tempat berkumpulnya anak-anak muda Muslim . Setelah proklamasi tergabung dalam Partai Masyumi, suatu partai moralis pembela demokrasi. Agus Salim ikut aktif menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada masa penjajahan Jepang . Kemampuan bahasa Agus Salim yang cukup bagus maka ia diminta menjadi anggota Panitia Sembilan yang berperan besar dalam perumusan Pembukaan Undang – Undang Dasar (UUD) 1945, yang semula berjudul Piagam Jakarta. Dalam pemerintahan Indonesia, Agus Salim beberapa kali menduduki posisi menteri muda yaitu Menteri Muda Luar Negeri Kabinet Syahrir II pada tahun 1946 dan Kabinet III pada tahun 1947. Agus Salim juga kemudian menjadi menteri luar negeri Kabinet Amir Sjarifuddin pada tahun 1947 dan Menteri Luar Negeri Kabinet Hatta pada 1948 – 1949.