Tahun Baru Imlek diperkirakan berasal dari abad ke-14 SM, ketika dinasti Shang berkuasa. Setiap tahun dikaitkan dengan salah satu dari 12 hewan dalam zodiak China. Tahun ini adalah Tahun Macan. Dikatakan bahwa anak yang lahir di tahun depan akan menjadi pemberani, kompetitif dan kuat. Ada banyak legenda dan cerita rakyat tentang Tahun Baru Imlek. Berikut ini tiga cerita rakyat populer yang melegenda hingga menjadi tradisi perayaan Tahun Baru Imlek di berbagai belahan dunia.
Legenda Perayaan Tahun Baru China
Hari Tahun Baru Imlek disebut “Guo Nian” dalam bahasa China, yang artinya ‘merayakan (tahun baru)’ atau ‘mengatasi Nian’. Karakter Nián sendiri bisa berarti ‘tahun’ atau ‘monster Nian’. Pada zaman dahulu, ada monster bernama Nian (Nianshou ) dengan kepala panjang dan tanduk tajam. Konon, monster itu tinggal jauh di laut sepanjang tahun dan hanya muncul setiap Malam Tahun Baru, untuk memakan orang dan ternak di desa-desa terdekat. Karena itu, pada malam Tahun Baru, orang-orang akan melarikan diri ke pegunungan terpencil untuk menghindari serangan monster tersebut. Warga hidup dalam ketakutan akan monster ini sampai akhirnya seorang lelaki tua dengan rambut putih dan kulit kemerahan mengunjungi desa itu. Dia menolak untuk bersembunyi di pegunungan bersama dengan penduduk desa, dan justru berhasil menakut-nakuti monster itu dengan menempelkan kertas merah di pintu. Kakek itu juga membakar bambu untuk membuat suara retak yang keras (petasan tempo dulu), menyalakan lilin di rumah, dan mengenakan pakaian merah.
Ketika penduduk desa kembali, mereka terkejut menemukan bahwa desa itu tidak hancur. Sejak itu menurut cerita rakyat, setiap Malam Tahun Baru orang-orang melakukan seperti yang diperintahkan orang tua itu dan monster Nian tidak pernah muncul lagi. Tradisi ini terus berlangsung hingga saat ini dan menjadi salah satu cara penting untuk merayakan datangnya tahun baru Imlek.