Rumah Baca dan Museum Tan Malaka diresmikan pada tanggal 21 Februari 2008 oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. Tan Malaka dijuluki sebagai Bapak Republik Indonesia, seorang aktivis pejuang kemerdekaan Indonesia, seorang pemimpin, dan mendirikan Partai Murba. Pejuang yang militan, radikal, dan revolusioner ini banyak melahirkan pemikiran-pemikiran yang berbobot dan berperan besar dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Perjuangan Tan Malaka menjadikannya sebagai sebagai tokoh revolusioner yang legendaris. Tan Malaka terkenal dengan memunculkan cara berpikir baru Madilog (Materialisme, Dialektika, Logika) . Madilog merupakan istilah baru dalam cara berpikir, dengan menghubungkan ilmu bukti serta mengembangkan dengan jalan dan metode yang sesuai dengan akar dan urat kebudayaan Indonesia sebagai bagian dari kebudayaan dunia. Rumah Baca dan Museum Tan Malaka terletak di daerah Suliki Kabupaten 50 Kota. Untuk menuju kesana dibutuhkan waktu ± 4 Jam dengan jarak 140 Km dengan menggunakan kendaraan roda empat dihitung dari BIM.
Tan MalakaIbrahim gelar Datuk Tan Malaka dilahirkan di Nagari Pandan Gadang, Suliki,Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, dengan nama Ibrahim. Belum ada data pasti ihwal tanggal kelahiran Tan Malaka. Banyak yang menyebut ia dilahirkan pada 19 Februari 1896, namun ada pula yang merunut bahwa angka lahir Ibrahim Tan Malaka tanggal 2 Juni 1897. Ayahnya bernama Rasad, berasal dari marga Chaniago. Sedangkan ibunya bernama Sinah, berpuak Simabur.
Tan Malaka
The Reading House and Museum of Tan Malaka was formally open for public on February the 21st 2008 by the Minister of Culture and Tourism.Tan Malaka who was dubbed as the father of the Republic of Indonesia, is an Indonesian activist for indonesia freedom, a fighter for independence, a leader, and also the founder of Murba Party. He is a militant fighter, whose radical, and revolutionary ideas played a major role in the history of Indonesian struggle for independence. Tan Malaka’s struggles make him as a legendary revolutionary figure. Tan Malaka famous idea, a new way of thinking called Madilog ( Materialisme, Dialektika, Logika ). it is a new term in the way of thinking which link all scientific evidences and develop them in accordance to methods and way of thinking that is deeply rooted to Indonesian culture- as a part of world culture. The Reading House and Museum of Tan Malaka is located in Suliki District Lima Puluh Kota Regency. It takes ± 4 hours to get there with 140 km mileage by four-wheeled vehicle from Minangkabau International Airport.
Tan Malaka’s real name is Ibrahim and his adat title is Datuk Tan Malaka He was born in Nagari Pandan Gadang ,Suliki Lima Puluh Kota West Sumatra. There is no exact data of Tan Malaka’s birth date. Many people said that he was born on February 19, 1896, but some with traceable figures stated that Ibrahim Tan Malaka was born on June 2, 1897. His father is Rasad who is originally from Chaniago clan, while his mother is Sinah, from Simabur ethnic group.